Sabtu, 16 Juni 2012

ALAT PERONTOK PADI (THRESHER)


ALAT PERONTOK PADI (THRESHER)
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang.

 Kebutuhan akan mekanisasi pertanian semakin meningkat seiring dengan makin langkahnya tenaga kerja pertanian dan adanya kenaikan upah yang nyata di pedesaan terutama didaerah dengan intensitas tinggi. Indikator paling sederhana untuk mengukur bahwa mekanisasi pertanian makin dibutuhkan dapat dilihat dari meningkatnya jumlah alsintan yang digunakan terutama di daerah intensifikasi
Penanganan pasca panen padi merupakan upaya sangat strategis dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi.  Konstribusi penanganan pasca panen terhadap peningkatan produksi padi dapat tercermin dari penurunan kehilangan hasil dan ter-capainya mutu gabah/ beras sesuai persyaratan mutu.
Dalam penanganan pasca panen padi, salah satu permasalahan yang sering dihadapi adalah masih kurangnya kesadaran dan pemahaman petani terhadap penanganan pasca panen yang baik sehingga mengakibatkan masih tingginya kehilangan hasil dan rendahnya mutu gabah/beras.  Untuk mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan penanganan pasca panen yang baik agar dapat menekan kehilangan hasil dan mempertahankan mutu hasil gabah/ beras.
Dalam usaha tani padi, thresher merupakan alat untuk merontokkan padi menjadi gabah. Alat ini merupakan alat bantu bagi tenaga kerja untuk memisahkan gabah dengan jeraminya,sehingga penggunaan pedal thresher menjadi satu kesatuan dengan tenaga kerja panen.Terdapat dua jenis thresher berdasar alat penggeraknya yaitu (1) Secara manual denganmenggunakan pedal (pedal thresher) dan (2) digerakkan dengan mesin (power threser).Penggunaan threser untuk merontok padi tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan varietas unggul baru berumur pendek dan mudah rontok.Mesin perontok padi dikenal juga dengan Power Thresher adalah jenis mesin perontok yang telah terbukti handal dan sangat cocok dengan berbagai jenis lahan persawahan diIndonesia. Mesin perontok jenis ini telah banyak digunakan oleh petani di seluruh nusantara karena keunggulannya yang praktis dan mudah dipindahkan dari lahan satu lainnya.Digerakkan dengan mesin bertenaga diesel.
B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik beberapa permasalahan, antara lain :
·       Untuk mengetahui teknik perontokan padi dengan efesien
·       Untuk mengetahui perontokan  dan menjaga kualitas padi tetap baik
·       Untuk mengetahui cara penyimpanan mesin perontok padi

C.     Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
·  Memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa tentang malat dan mesin peontok (Thresher), khususnya alat perontok padi.
·  sMahasiswa mampu memahami kinerja/watak laku teknis dari mesin perontok padi (Thresher)
·  Mahasiswa mengetahui spesifikasi mesin perontok padi dalam kaitannya dengan penggunaan mesin tersebut.

D.     Manfaat

Ø Manfaat Bagi  Petani
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan panduan kepada para petani dan pelaku pasca panen lainnya agar dapat melakukan cara-cara penanganan pasca panen padi yang berdasarkan prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP) sehingga petani dapat :
1)   Menekan tingkat kehilangan hasil padi.
2)    Memproduksi gabah/beras sesuai persyaratan mutu (SNI).
Ø Manfaat Bagi Pemerintah
Dengan perubahan struktur perekonomian nasional yang demikian, pada tahap selanjutnya prioritas pembangunan ekonomi nasioanl mengalami perubahan. Pembangunan industri yang didukung oleh pertanian yang tangguh menjadi titik berat pembangunan ekonomi nasional. Disini dapat diartikan bahwa industri yang perlu dikembangkan adalah industri-industri yang mengolah hasil pertanian primer menjadi produk olahan, yakni agroindustri.

Ø Manfaat Bagi Perguruan Tinggi
Ø Manfaat Bagi Mahasiswa
Manfaat bagi mahasiswa dalam penulisan makalah ini adalah :
·      Mahasiswa mampu mengenali dan memahami prinsip kerja dan prilaku teknis dari mesin thresher tersebut.
·      Mahasiswa mampu mengaplikasikan mesin thresher ini dilapangan





















BAB  II
KAJIAN PUSTAKA/TEORI

Thresher adalah alat perontok benih padi. Perontokan merupakan bagian integral dari proses penanganan pasca panen padi, dimana padi yang telah layak dipanen dirontokkan untuk memisahkan bulir-bulir padi jeraminya. Prinsip kerja thresher ini adalah dengan memukul bagian tangkai padi (jerami) sehingga bulir-bulir terlepas. Dalam mempersiapkan banyak hasil tanaman untuk dipasarkan, biji-biji perlu dipisahkan dari tangkai tempat tumbuhnya. Semua tanaman padi-padian dengan biji yang kecil, biji harus dipipil dari tongkolnya, kacang tanah harus dirontokkan atau dipetik dari batangnya, dan biji kapas harus dipisahkan dari rambutnya. Untuk memisahkan biji dari bahan pengikatnya pada berbagai tanaman diperlukan jenis mesin yang berbeda-beda.. Adapun besarnya daya threser yang di butuhkan dalam perontokan padi di pengaruhi oleh ukuran. Fariable-fariable lain yang mempengaruhi seperti berat gabah, tingkat kemasakan, kadar air dan varietas padi.Besarnya daya thresher s(mesin perontok benih padi) yang diperlukan dalam proses perontokan padi dipengaruhi oleh ukuran, bentuk dan stuktur jaringan pada bulir-bulir yang akan dirontokkan. Variabel-variabel lain yang mempengaruhi dalam perontokkan adalah berat gabah, tingkat kematangan, kadar air dalam gabah dan varietas padi.. Mekanisme perontokan padi yang memisahkan gabah dengan tangkainya terutama terdiri atas selinder yang berputar dan cekungan-cekungan. Suatu penyalur pemukul biasanya ditempatkan didepan silinder dan ujung atas Dari penyalur pengangkat untuk membantu penyaluran dalam pemasakan bulir-bulir ke mekanisme perontokan. Gabah akan dipisahkan dari batangnya atau jerami melalui blower yang menghasilkan angin. Angin ini bisa menjadikan suatu daya unutk dapat meemisahkan antara paid dan jerami. Padi yang penuh isinya akan dikeluarkan dibawah thresher dan jerami serta gabah yang kosong akan dipisah dari gabah yang diisi. Alat pengatur untuk pengubah kecepatan (Rpm) yang disesuaikan dengan jenis padi.



BAB III
PEMBAHASAN

A.     Spesifikasi Alat
a.       AGRINDO Model :TPA 1000-MG
SPESIFIKASI (SPESIFICATION):

Merk (Brand Name)
AGRINDO
Model / Model
TPA 1000 – MG
Putaran poros utama / Main shaft revolution ( pm)
600 – 650
Kapasitas / Capacity Padi / Paddy ( Kg / Jam /Kgs / hr)
Kedelai/Soybean (Kg/Jam/Kgs/hr)
Jagung / Corn (Kg/Jam/Kgs/hr)

800 – 900
450 – 550
1300 – 1350
Kebutuhan daya / Required power (HP)
6,5 – 7
Dimensi (P x L x T)/Dimension (L x W x H) (mm)
1600 X 1210 X 1470
Berat tanpa motor / Weight without engine ( Ka/Kgs)
157
Panjang jerami / Length of paddy straw (mm)
400 – 450
Panjang tangkai kedelai / Length of soybean’s stalk (mm)
500  -550











b.      Mesin Perontok Multiguna (Power Thresser) Agrowindo 


Spesifikasi :
·       Model : PPM-1  (penggerak China), PPM-2 (Penggerak Kubota)
·       Kapasitas :
    • Kapasitas Gabah : 800 kg / jam
    • Kapasitas Kedelai : 350 kg / jam
    • Kapasitas jagung basah : 1250 kg / jam
    • Kapasitas jagung kering : 2000 kg / jam
·       Putaran poros utama : 500-700 rpm
·       tenaga penggerak  motor diesel : 7 PK / 2200 watt
·       Dimensi : 115x78x132 cm
·       Berat (tanpa mesin) : 138 kg
·       Panjang jerami : 450-500 mm
·       Panjang tangkai kedelai : 550-600 mm
Bagian komponen power thresher terdiri dari:
a.    Kerangka utama terbuat dari besi siku, uk. 40 mm x 40 mm x 4 mm dan plat lembaran baja lunak tebal 1 – 3 mm, merupakan kedudukan komponen lainnya.
b.     Silinder perontok terbuat dari besi strip dengan diameter berjajar berkeliling membentuk silinder dengan diameter 30 – 40 cm dan lebar 40 – 60 cm. Di sisi kiri dan kanan ditutup dengan lembaran bulat tebal 2 – 3 mm. Pada besi strip yang melintang tersebut terpasang gigi perontok yang terbuat dari besi as baja 10 mm, panjang 50 – 60 mm diperkuat dengan mur. Jumlah gigi perontok 30 – 88 buah. Diameter poros perontok 25 mm, pada kedua ujung poros diberi bantalan ball bearing yang posisinya duduk pada kerangka utama.
c.    Dalam ruang silinder terdapat sirip pembawa, saringan perontok dan pelat pendorong jerami. Sirip pembawa terletak di bagian atas silinder perontok, terletak menempel pada tutup atas perontok. Sirip ini mengarah ke pintu pengeluaran jerami di sebelah belakang mesin perontok. Terbuat dari plat lembaran dengan tebal 1 – 2 mm. Jaringan perontok terletak di sebelah bawah silinder perontok, terbuat dari kawat baja atau besi baja 0,6 – 8 mm bersusun menjajar, membentuk setengah lingkar-an, jarak antar besi baja adalah 18 – 20 mm dan jarak antara ujung gigi perontok dan jaringan minimal 15 mm. Pelat pendorong jerami terpasang pada silinder perontok yang tak terpasang gigi perontok. Bagian ini terbuat dari besi plat tebal 2 – 3 mm denngan ukuran 15 – 15 mm.
d.    Ayakan terletak di sebelah bawah saringan perontok, ukuran ayakan 45 mm x 390 mm, terbuat dari plat lembaran tebal 1,5 – 2 mm. Ayakan terdiri dari 2 tingkat. Bagian atas berlubang-lubang dengan ukuran 13 mm x 13 mm dan bagian bawah rata. Ayakan ini bergerak maju mundur dan naik turun melalui sitem as nocken.
e.     Kipas angin terbuat dari plastik dengan jumlah daun kipas 5 – 7 buah.
f.     Unit transmisi tenaga, melalui puller dan V belt dari motor penggerak silinder perontok, kipas angin dan gerakan ayakan type V belt yang digunakan adalah tipe B. Putaran silinder perontok untuk merontokan padi adalah 500 – 600 RPM




B.   Fungsi dari Perontok Padi (Thresher)
Ø AGRINDO Model :TPA 1000-MG
Fungsi mesin : merontokkan padi, jagung, kedelai dan produk pertanian lainnya
              Gambar 3. Agrindo Model :TPA 1000-MG.
Ø Mesin Perontok Multiguna Agrowindo
Fungsi mesin : merontokkan padi, jagung, kedelai dan produk pertanian lainnya
 Gambar 1.Mesin Perontok Multiguna Agrowindo


C.  Keunggulan dan Kelemahan Perontok Padi
Ø Keunggulan
Mesin Power Thresher (Mesin Perontok Padi) adalah jenis mesin perontok yang telah terbukti handal dan sangat cocok dengan berbagai jenis lahan persawahan di Indonesia.
Alat dan Mesin Pertanian (mesin perontok padi) dapat memberi kontribusi yang cukup berarti dalam  rangka meningkatkan keuntungan usaha tani padi sawah. Unsur-unsur yang mendukung peningkatan keuntungan adalah kecepatan proses perontokan dan pembersihan sehingga menghemat waktu. Lebih penting lagi power thresher terbukti dapat mengurangi kehilangan gabah saat perontokan dan mengurangi kerusakan (pecah) butir gabah sehingga petani memperoleh nilai tambah dalam usaha taninya, selain itu mempunyai kelebihan yang lain yaitu :
·       Mobilitas tinggi (menggunakan  roda transportasi).
·      Pengumpanan (Input) jerami fleksibel dengan menutup dan membuka pintu input.
·      Metode potong pendek (Through In), pengumpanan langsung jerami ke mesin perontok.
·      Metode potong panjang (Hold On), pengumpanan jerami dipegang dengan tangan.
·      Kecepatan putar kipas penghembus dapat diatur (rpm) dengan cara mengganti diameter pully kipas penghembus.
Ø Kekurangan
·      Biaya awal lebih mahal.
·      Biaya perawatan lebih mahal

D.  Cara Kerja Alat
1.    Prosedur Sebelum Pemakaian
a.    Taruhlah mesin ditempast yang rata, dekat dengan tumpukan hasil yang akan dirontok, bila perlu taruhlah alas terpal atau lembaran plastik di bawah mesin, untuk mengurangi susut karena tercecer.
b.    Taruhlah dan posisikan mesin sedemikian rupa sehingga kotoran akan keluar       searah dengan arah angin.
c.    Untuk mengurangi susut tercecer posisikan mesin menghadap dinding atau buatlah dinding buatan berupa lembaran plastic atau anyaman bambu didepan mesin sedemikian rupa sehingga butiran bijian yang terlempar dapat dikumpulkan.
d.    Bukalah penutup mesin dan periksalah : drum, semua gigi perontok, konkaf, bersihkan bagian dalam mesin dari kotoran dan benda asing yang sekiranya akan mengganggu dan merusak mesin dan juga berbahaya bagi operator. Putarlah drum perontok dengan tangan sehingga yakin tidak ada yang lepas atau bersentuhan atau bergesekan.
e.    Periksalah ketegangan dan garis lini sabuk pulley, bila sabuk tidak dalam satu garis lini dan ketegangan tidak tepat maka sabuk pulley akan cepat rusak sebelum waktunya. Untuk permukaan pulley yang kasar sebaiknya diamplas dan bila pulley retak, sebaiknya segera diganti.
f.     Lumasilah semua bantalan dengan minyak pelumas atau pasta pelumas, periksa juga secara menyeluruh terhadap kemungkinan adanya mur, baut yang kendor. Periksalah mesin apakah sudah cukup oli dan bahan bakarnya.

2.     Cara Kerja Mesin Perontok Padi
a.    Setelah semuanya siap, star atau hidupkan mesin, biarkan sebentar mesin tanpa muatan. Periksalah posisi unit keseluruhan mesin, jangan sampai bergeser akibat getaran atau berpindah tempat.
b.    Masukkan sedikit bahan asupan untuk memeriksa kemampuan alat, tambah kecepatan putar (rpm) drum perontok bila ternyata masih ada biji – bijian yang belum terontok.
c.    Setelah mesin siap dioperasikan, masukkan bahan asupan yang akan dirontok ke pintu pemasukan secara teratur sebanyak mungkin tanpa menimbulkan overload, Tumpuklah bahan di meja pemasukan seefektif mungkin dua sampai tiga orang diperlukan untuk melayani mesin ini.
d.    Kurangi pemasukan bahan bila terasa akan menjadi overloading, terutama untuk bahan yang masih belum kering. Apabila mesin macet atau slip karena overloading, matikan mesin, bukalah tutup mesin dan bersihkan bagian dalamnya.
e.    Apabila dirasa posisi meja pengumpan terlalu tinggi, pergunakan alat bantu meja atau kursi untuk tempat berdiri operator pengumpan atau rendahkan posisi dudukan mesin perontok.
f.     Cegahlah jangan sampai ada benda asing (batu, kayu, logam, mur, baut, kawat dsb) yang masuk kedalam mesin.
g.    Kotoran berbentuk jerami yang keluar dari pintu pelempar jerami atau kipas penghembus harus segera dijauhkan dari mesin, agar tidak menyumbat saringan atau tercampur dengan gabah bersih hasil perontokan, bila perlu gabah ditampung langsung menggunakan karung di depan mulut pintu pengeluaran gabah.
h.    Apabila proses perontokan telah selesai, mesin harus segera dibersihkan (terutama bagian dalamnya) untuk disimpan ditempat yang bersih dan kering, bila perlu diberi selimut agar tidak berkarat. Menyimpan mesin dalam keadaan kotor akan menjadikannya mesin sebagai sarang hama dan penyakit.

E.       Perbedaan Mesin Perontok Padi Secara Pedal Threser (Semi Mekanis) Dan Mesin Perontok Padi Secara Mekanis
Ø  Proses Perontokan Padi  Secara Pedal Thresher (Semi Mekanis)
Thresher jenis pedal ini mempunyai konstruksi sederhana, dapat dibuat sendiri oleh petani dan cukup dioperasikan oleh satu orang serta mudah dijinjing ketengah lapangan sawah. Pada umumnya hanya dipakai untuk merontok padi. Thresher jenis pedal ini tidak dikategorikan sebagai mekanis karena tidak menggunakan mesin penggerak (bensin/ diesel).

   Gambar 4. Pedal Thresher.
Spesifikasi Pedal Thresher :
1.        Kebutuhan operator 1- 2 orang.
2.        Mudah dioperasikan dan akan mengurangi susut tercecer.
3.        Kapasitas kerja : 75 kg hingga 100 kg per jam
Ø  Proses Perontokan Padi Secara Mekanis (Power Thresher)
Power Thresher ini dapat dipakai untuk merontokan biji-bijian (padi, jagung dan kedelai) dan dilengkapi dengan pengayak sehingga biji – bijian yang dihasilkan relatif bersih.
  
                  Gambar 5. Power Thresher.













BAB IV
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Power thresher merupakan mesin perontok yang menggunakan sumber tenaga penggerak engine.  Kelebihan mesin perontok ini dibandingkan dengan alat perontok lainnya adalah kapasitas kerja lebih besar dan efisiensi kerja lebih tinggi.
:Ada 2 jenis mesin perontok (Thresher), yaitu :
1. Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis)
2.Power Thresher (Thesher Mekanis)
Dalam usahatani padi, thresher merupakan alat untuk merontokkan padi menjadi gabah. Alatini merupakan alat bantu bagi tenaga kerja untuk memisahkan gabah dengan jeraminya.Thresher jenis pedal mempunyai konstruksi sederhana, dapat dibuat sendiri oleh petani dancukup dioperasikan oleh satu orang serta mudah dijinjing ketengah lapangan/ sawah. Padaumumnya hanya dipakai untuk merontok padi. 
Power Thresher dapat dipakai untuk merontok biji-bijian (padi, jagung dan kedelai) dandilengkapi dengan pengayak sehingga biji ± bijian yang dihasilkan relatif bersih, sertamengurangi kehilangan gabah saat perontokan dan mengurangi kerusakan (pecah) butir gabah.Fungsi dari Power Thresher / Mesin perontok padi / Mesin Perontok Serbaguna digunakansebagai alat mesin pertanian yang serbaguna.Mesin perontok jenis ini dapat digunakan sebagai mesin perontok padi, perontok kedelai.


B.  Saran
Untuk menyempurnakan makalah ini penulis mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun karena penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.







Daftar Pustaka


 Fadli Rustam, di adopsi daris Modul tentang Mekanisasi Pertanian, Pemberdayaan P3A-WISMP-IMRI  Fakultas Pertanian. Universitas Jember ;Jember

.Irwanto, A.K., 1983, Alat dan Mesin Budidaya Pertanian , Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor; Bogor.

Purwadi, T., 1999,  Mesin dan Peralatan, Fakultas Teknologi PertanianUniversitas Gadjah Mada;

Jogjakarta.Sukirno. 1999,  Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian .UniversitasGadjah Mada ;Jogjakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar